IDXChannel—Apa saja saham Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia? Pengusaha pendiri CT Corp yang menaungi jaringan Trans Studio, Transmart, dan Trans Hotel ini memiliki sejumlah perusahaan yang sudah go public.
Lini bisnis di bawah konglomerat ini mencakup bisnis ritel, jasa keuangan, transportasi angkutan udara, media dan penyiaran, pariwisata, makanan dan minuman, properti, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.
Chairul Tanjung lebih dikenal sebagai pemilik jaringan Trans oleh masyarakat umum. Namun perusahaan miliknya yang sudah melantai di bursa bergerak di sektor jasa keuangan dan transportasi angkutan udara.
Berikut ini adalah sederet saham milik Chairul Tanjung berikut kinerja harganya sejak awal tahun hingga saat ini.
Deretan Saham Milik Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia
1. PT Bank Mega Tbk (MEGA)
MEGA adalah perusahaan jasa keuangan perbankan dengan nama Bank Mega. Bank ini terintegrasi dengan jaringan Trans dan seluruh brand di bawah naungan CT Corp seperti Coffee Bean & Tea, Allo Fresh, Wendy’s, dan sebagainya.
Bank Mega mencatatkan sahamnya pada 2000 dengan harga penawaran Rp1.200 per saham. Saat ini ada 11,62 miliar saham MEGA, dengan harga terakhir Rp3.310 per saham, berarti kapitalisasi pasar MEGA per 7 Oktober adalah Rp38,47 triliun.
Chairul Tanjung tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham MEGA, dia menguasai saham MEGA melalui PT Mega Corpora selaku pengendali MEGA. Mega Corpora adalah perusahaan miliknya juga.
Sejak awal 2025, harga saham MEGA sudah anjlok 20,24 persen. Namun dalam satu bulan terakhir harganya bergerak positif dengan kenaikan tipis 2,48 persen.
2. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI)
Allo Bank adalah bank digital, tetapi perusahaannya sendiri sudah beroperasi sejak 1990-an dengan nama Bank Arta Griya dan mengalami pergantian nama beberapa kali. Aplikasi perbankan Allo diluncurkan pada 2022.
BBHI mencatatkan sahamnya di bursa pada 2015 dengan harga penawaran Rp125 per saham. Sekarang terdapat 21,73 miliar saham dengan harga terakhir Rp1.490 per saham, yang artinya kapitalisasi pasar BBHI adalah Rp32,05 triliun.
Sama seperti MEGA, pengendali saham BBHI adalah PT Mega Corpora (60,88 persen) dan Chairul Tanjung juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham BBHI.
Sejak awal tahun, saham BBHI tercatat naik 100 persen. Namun dalam enam bulan terakhir, kenaikan harganya mencapai 146,28 persen.
3. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
Chairul Tanjung juga memiliki saham di maskapai penerbangan pelat merah ini. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, Chairul Tanjung tercatat sebagai pemegang saham GIAA langsung.
Kepemilikannya mencapai 6,42 juta saham, atau setara dengan 0,007 persen dari total saham terdaftar. Dia juga tercatat sebagai afiliasi Garuda Indonesia. Dia juga memiliki saham GIAA lewat PT Trans Airways yang juga masih bagian dari CT Corp.
Trans Airways memiliki 7,31 juta saham GIAA, setara dengan 7,99 persen dari total saham. Harga GIAA saat ini diperdagangkan di Rp88 per saham, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp8 triliunan.
Sejak awal 2025, harga saham GIAA tercatat tumbuh 62,69 persen. Pada kuartal pertama 2025, saham GIAA diperdagangkan di kisaran Rp50 per saham.
Itulah sederet saham milik Chairul Tanjung di Bursa Efek Indonesia.
(Nadya Kurnia)