Ada Potensi IHSG Koreksi, Investor Bisa Cermati Lima Saham Ini

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (27/9/2023). 

IHSG sedang menghadapi support fraktal 6.900, di mana penembusan di bawah nya akan membuka jalan menuju 6.861 sebagai target koreksi terdekat dari wave b.

Adapun level support IHSG berada di 6.900, 6.861 dan 6.804. Sementara level resistennya di 7.000, 7.058 dan 7.118. 

Ivan merekomendasikan sejumlah saham untuk dicermati investor antara lain, buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di rentang harga Rp2.600-Rp2.680, dengan target harga terdekat di Rp2.900. ADRO mulai membentuk wave (ii) dan dapat melemah menuju Rp2.580 sebagai target koreksi ideal apabila tembus ke bawah Rp2.660.

Kemudian hold atau speculative buy pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di rentang harga Rp1.780-Rp1.810 dengan target harga terdekat di Rp1.940. Ia menyebut, ANTM dapat menguji kembali support fraktal Rp1.770 apabila tembus di bawah Rp1.815 sebagai level support Fibonacci terdekat. 

“Adanya pelemahan di bawah Rp1.770 akan membuka jalan menuju Rp1.690 menurut analisis Fibonacci retracement,” kata Ivan dalam risetnya, Rabu (27/9/2023).

Aksi hold atau speculative buy juga direkomendasikan pada saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) di rentang harga Rp1.970-Rp2.040, dengan target harga terdekat di Rp2.280. ARTO telah menembus ke bawah support fraktal Rp2.160, sehingga diperkirakan bakal menguji kembali support penting di level Rp1.960. 

Selanjutnya, accumulative buy pada saham PT Astra International Tbk (ASII) di rentang harga Rp6.100-Rp6.150, dengan target harga terdekat di Rp6.400. ASII disebut memiliki peluang rebound apabila chart hariannya masih di atas Rp6.100 sebagai support terdekat yang dibentuk oleh Fibonacci retracement 50% dari wave [w].

Terakhir, hold atau buy on weakness pada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) di rentang harga Rp1.680-Rp1.710, dengan target harga terdekat di Rp1.870.

“HRUM akan menguji support Fibonacci di Rp1.680 dan diperkirakan dapat mengalami rebound selama harga tetap berada di atas level tersebut,” imbuh Ivan.

(DES)