Ini artinya, harga transaksi negosiasi di atas lebih tinggi 44 persen dibandingkan harga di pasar reguler.
Belum diketahui secara pasti siapa pelaku dan tujuan transaksi di muka. Namun, mengingat jumlah yang ditransaksi terbilang jumbo, ada kemungkinan pelakunya berkaitan dengan pemegang saham kakap MBMA.
Per 31 Oktober 2023, PT Merdeka Energi Nusantara menguasai 50,04 persen saham MBMA. Garibaldi ‘Boy’ Thohir, yang dikenal sebagai bos emiten batu bara Adaro (ADRO), menggenggam 9,42 persen, Huayong International (Hong Kong) Limited memiliki 7,55 persen, dan Winato Kartono selaku Presiden Komisaris MBMA mempunyai 5,43 persen saham perseroan.
Sementara, masyarakat non warkat memiliki 27,56 persen saham MBMA. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.