Sementara itu, perseroan pada semester I tahun ini mencatat penurunan kinerja imbas terkoreksinya harga batu bara, dengan harga jual rata-rata (ASP) susut 18%.
Pendapatan usaha tercatat sebesar USD3,48 miliar, turun 1,75% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar USD3,54 miliar. Sedangkan laba bersih susut 27,9% menjadi USD873,8 juta dari semester I-2022 sebesar USD1,2 miliar.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya produksi dan penjualan sebesar 19%, masing-masing menjadi 33,41 juta ton dan 32,62 juta ton.
(RNA)