Kurnia Nadya
IDXChannel—Apa bisnis saham ARCI? PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) adalah perusahaan penghasil murni emas, atau keseluruhan operasional dan pendapatannya dihasilkan dari produksi emas dan kegiatan terkait emas lainnya.
Artinya, Archi Indonesia tak seperti perusahaan pertambangan emas lain di bursa efek yang umumnya menjadikan penambangan emas sebagai salah satu kegiatan usaha. Produksi emas—dan hanya emas—adalah bisnis utamanya.
Melansir laman Archi Indonesia (13/10/2025), perusahaan ini memiliki tambang emas murni melalui anak usahanya (PT Meares Soputan Mining & PT Tambang Tondano Nusajaya) yakni Tambang Emas Toka Tindung, yang letaknya sekitar 35 km dari Manado, Sulawesi Utara.
Perusahaan Archi Indonesia berdiri pada 2009, lalu mulai memproduksi emas pada 2011. Kegiatan usahanya meliputi pertambangan emas, kontraktor penambangan, pencetakan batang emas, dan layanan konsultasi umum.
Dari Toka Tindung, ARCI menghasilkan 1,9 juta ons emas hingga 2020. Archi Indonesia juga memiliki pabrik pengolahan berkapasitas 3,6 juta ton per tahun. Saat ini ARCI memiliki lima anak usaha dengan kepemilikan langsung.
Serta satu anak usaha lewat kepemilikan tidak langsung. ARCI memproduksi emas batangan lewat anak usahanya, yakni PT Elang Mulia Abadi Sempurna, dengan merek dagang Lotus Archi.
Berat logam mulia yang diproduksi ARCI mulai dari 0,5 gram, 1 gram, 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram. Emas logam mulia Lotus Archi dapat ditemui di toko-toko emas, juga di toko online.
Apa Bisnis ARCI? Informasi Kepemilikan Saham dan Kinerja Harga
ARCI mencatatkan sahamnya di bursa efek pada 28 Juni 2021 dengan melepas 3,72 miliar saham di harga penawaran Rp750 per saham. Dari IPO ini ARCI mengantongi dana segar sebanyak Rp2,79 triliun.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 30 September 2025 pengendali saham ARCI adalah PT Rajawali Corpora dengan kepemilikan sebanyak 18,14 miliar saham, atau setara dengan 73,05 persen.
Berikut ini adalah pemegang saham ARCI:
- PT Rajawali Corpora 18,14 miliar saham/73,05 persen (pengendali)
- PT Basis Utama Prima 1,51 miliar saham/6,12 persen
- PT Rajawali Kapital Emas 2,96 miliar saham/11,94 persen
- Masyarakat non-warkat 2,20 miliar saham/8,88 persen
Sementara penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham ARCI, atau pemilik perusahaan, adalah Peter Sondakh. Dia adalah pengusaha asal Manado yang mendirikan konglomerasi Rajawali Corpora.
Pada perdagangan Senin 13 Oktober 2025, saham ARCI ditutup di harga Rp1.240 per saham, naik 15,89 persen dari harga pembukaan sebelumnya. Harga saham ARCI meningkat menyusul kenaikan harga emas dunia.
Dalam enam bulan terakhir, harga saham ARCI sudah naik 313,33 persen. Namun jika dilihat hingga awal 2025, maka pertumbuhan harganya sudah mencapai 408,20 persen.
Itulah informasi singkat tentang apa bisnis saham ARCI.
(Nadya Kurnia)
