FTSE juga mengeluarkan dua saham dari kategori small cap, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). KRAS keluar karena persoalan investor market cap, sehingga turun satu level ke micro cap. Sementara HEAL dikeluarkan karena masalah likuiditas.
Untuk kategori micro cap, FTSE menambahkan 12 konstituen baru, yakni PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Hillcon Tbk (HILL).
Selain itu, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), PT Industri Dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).
Saham-saham yang dikeluarkan dari perhitungan micro cap, yaitu PT Acest Indonusa Tbk (ACST), PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), PT Indofarma Tbk (INAF).
Setali tiga uang, induk BRMS, emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang juga dimiliki Grup Bakrie bersama Grup Salim membukukan net buy asing Rp176,6 miliar.