IDXChannel - Demi mendukung pemerataan investor di daerah, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), mengungkapkan minat sejumlah korporasi lokal untuk menjadi perusahaan efek daerah.
Hal itu karena besarnya permintaan yang tinggi, sehingga BEI optimis perusahaan efek daerah akan segera terealisasi setelah seluruh persiapan regulasi dan infrastruktur selesai.
Menurut Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, tidak kurang dari 10 korporasi daerah sudah menyatakan minat untuk menjadi perusahaan efek daerah. Beberapa korporasi tersebut umumnya masih berasal dari Pulau Jawa.
Dirinya menilai, perusahaan dari daerah manapun bisa saja menjadi peserta pilot project untuk uji coba menjadi perusahaan efek daerah ini. Namun BEI belum menentukan siapa saja yang akan masuk dalam pilot project.
”Banyak sekali yang berminat, ada di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Jadi, banyak sekali,” ujarnya di Jakarta, dikutip dari Harian Neraca, Rabu (10/10/2018).
Inarno mengatakan, saat ini yang tengah menjadi prioritas BEI adalah merampungkan pembentukan dan persiapan infrastruktur anak perusahaan BEI di bidang teknologi informasi. Perusahaan ini akan menjadi pendukung bagi back office system dari perusahaan efek daerah nantinya.
Seperti dikutip dari Okezone, dirinya menargetkan pendirian perusahaan teknologi informasi itu bisa dirampungkan tahun ini. Paling cepat pembentukan perusahaan efek daerah sudah bisa terjadi pada awal tahun depan.
Belum adanya perusahaan teknologi informasi yang mendukung sistem Back Office perusahaan efek daerah, ungkap Inarno, inilah yang menjadi kendala utama belum beroperasinya perusahaan efek daerah. Begitu perusahaan teknologi informasi ini siap, maka tidak ada masalah lagi.
Hadirnya perusahaan efek daerah diharapkan bisa menjaring lebih banyak investor ritel dari daerah-daerah yang selama ini sulit mengakses pasar modal.
Selain itu, perusahaan efek daerah ini juga bisa menjaring perusahaan-perusahaan lokal untuk menjajaki peluang IPO atau pemda setempat untuk menerbitkan obligasi daerah. (Sumber: Okezone)