Sebagi informasi, perusahaan yang melaksanakan hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik ini resmi mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO) di BEI pada hari ini dengan harga Rp 795 per saham.
Total saham yang dilepas melalui IPO ini sebanyak 11.549.999.900 saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau dari total saham, sehingga MBMA berpotensi meraup dana segar sekitar Rp9,2 triliun.
MBMA menjadi emiten ke – 34 di BEI pada 2023.
Selama proses penawaran umum, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 19,9 kali. Besarnya minat investor terhadap saham MBMA ini membuat perusahaan menerbitkan tambahan sebanyak 549.999.900 saham baru.
“Kami bersyukur IPO MBMA dapat berjalan dengan lancar dan sukses mendapatkan dukungan dari berbagai investor institusi baik dari dalam maupun luar negeri. Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi MBMA sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” kata Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan dalam konferensi pers sesaat setelah acara listing MBMA di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
MBMA berencana menggunakan dana hasil IPO antara lain untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60.000 ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.