Shelma Rachmahyanti
IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berencana melakukan stock split atau pemecahan nilai nominal saham. Diketahui, emiten perbankan swasta ini akan memecah nilai saham dengan rasio 1:5.
Menurut Equity Analyst Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, sebagai emiten perbankan dengan harga saham yang cukup tinggi, tentunya rencana ini menjadi angin segar bagi investor ritel.
“Ini sebenarnya cukup menarik untuk Bank BCA, melihat BCA kan harganya 30 ribuan atau sekitar 29 ribuan. Cuman, di situ keterjangkauan investor ritel untuk menjangkau harga saham 30 ribu itu agak susah. Nah, dengan ada stock split ini tentunya akan menjadi angin segar bagi investor ritel,” ujarnya dalam Market Opening IDX Channel, Selasa (3/8/2021).
Dia menjelaskan, dengan adanya rencana stock split ini, investor ritel akan berburu apabila harga tidak begitu tinggi. Sehingga, likuiditas Bank BCA akan meningkat.
“Sehingga, likuiditas di Bank BCA akan meningkat di situ. Ketika likuiditas meningkat, transaksi meningkat juga, ada ekspetasi bagi investor akan kembali menanamkan modalnya di Bank BCA,” jelas Hendri.
