Penurunan suku bunga acuan BI umumnya menjadi angin segar bagi sektor properti. Bunga yang lebih rendah membuat biaya pinjaman dan kredit pemilikan rumah (KPR) lebih murah sehingga mendorong daya beli masyarakat.
Bagi pengembang atau developer, beban pembiayaan proyek juga berkurang sehingga prospek bisnis membaik. Kombinasi inilah yang biasanya mengerek saham-saham properti saat BI menurunkan suku bunga.
Diwartakan sebelumnya, BI kembali mengambil langkah mengejutkan dengan memangkas suku bunga acuan pada RDG Rabu ini. Ini menjadi pemangkasan keenam sejak siklus pelonggaran dimulai September tahun lalu, sebagai upaya mendorong permintaan di tengah inflasi yang masih terkendali.
BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 4,75 persen, level terendah sejak akhir 2022. Seluruh 31 ekonom yang disurvei Reuters sebelumnya memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga.
BI juga memangkas suku bunga Deposit Facility sebesar 50 bps menjadi 3,75 persen dan suku bunga Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,50 persen.