Anggie Ariesta
IDXChannel - Beberapa waktu lalu, ratusan buruh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melakukan aksi demo di depan pabrik, kawasan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur. Penyebabnya karena buruh tersebut merasa telah di PHK secara sepihak oleh Unilever.
Kepala Pabrik Rungkut Unilever, Endri Suprianto menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengevaluasi berbagai macam alternatif lainnya sebelum memutuskan penyesuaian yang berdampak pada SDM. Menurutnya, sesulit apapun kondisi bisnis yang sedang dihadapi, dampak terhadap SDM adalah pilihan terakhir untuk perusahaan.
"Selain paket pesangon yang melebihi standar kewajiban yang ditetapkan undang-undang, kami juga berkomitmen memberikan berbagai dukungan lain diantaranya insentif pelatihan dan serangkaian paket manfaat," ujar Endri dilansir dari Instagram Pelatih Karir Teddy Diego, Jumat (1/4/2022).
Endri mengklaim, hal tersebut bakal mendukung kesiapan karyawan yang terdampak agar bisa tetap produktif meski sudah tidak bekerja di Unilever.
Keputusan tersebut, lanjut Endri, tidak dilakukan secara spontan. Melainkan, sudah melalui serangkaian komunikasi terbuka seperti pertemuan bipartit atau dialog dan Townhall karyawan.
Namun, pertemuan yang sudah dilakukan ada beberapa pihak karyawan yang tidak menghadiri. Sehingga hal tersebut berdampak terjadinya informasi yang ada tidak tersampaikan dengan baik.
Sepertinya, miss komunikasi antar pihak Unilever yang berujung demo buruh tersebut memberi dampak pada saham UNVR.
Berdasarkan data BEI, meski dalam sepekan saham UNVR naik tipis 6,47%, namun selama bulan Maret 2022 saham emiten konsumer ini bergerak di zona merah. Pada penutupan Jumat (1/4/2022), saham UNVR juga ditutup melemah 1,09% di level 3.620.
