IDXChannel - Mengawali tahun 2024, seluruh analis mempertahankan rekomendasi buy atau beli untuk saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. Potensi kenaikan harga bagi saham MTEL lebih besar dibandingkan risiko penurunan.
Dalam konsensus analis yang dikompilasi oleh Bloomberg, sebanyak 24 analis memberikan rekomendasi buy dengan rerata target harga 12 bulan ke depan Rp888. Hal ini mencerminkan potensi kenaikan 29,63% dari harga pada penutupan akhir pekan lalu Rp685.
"Bila kita melihat kinerja terakhir atau sampai kuartal III-2023, fundamental MTEL cukup baik. Mereka gencar melakukan ekspansi baik organik dan anorganik yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan hingga laba," ujar Analis.
Menurut Aqil Triyadi analis Panin Sekuritas, MTEL menjadi top picks dalam emiten tower company karena masih memiliki ruang untuk melakukan monetisasi dari tenancy tower. Emiten ini memiliki jumlah tower yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ekspansi operator seluler, terutama ke luar Jawa.
"MTEL diuntungkan dari ekspansi operator seluler karena mereka lebih siap dari ketersedian menara hingga layanan lain, seperti fiber dan tower," ujarnya.
Dalam konsensus tersebut, Maybank Sekuritas memberikan target harga Rp950, sementara JP Morgan memberikan target Rp960. Target harga terendah diberikan oleh HSBC dengan harga Rp820. Konsensus ini mengecualikan ISS Eva Equity Research yang memberikan rekomendasi underweight, namun tidak memberikan target harga.
Analis Maybank Sekuritas Etta Rusdiana Putra memproyeksi Mitratel akan menutup 2023 dengan pendapatan Rp8,45 triliun, atau tumbuh 9,33% dari setahun lalu yang tercatat Rp7,73 triliun. Adapun proyeksi laba bersih untuk seluruh tahun 2023 mencapai Rp2,01 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan konsensus analis yang membidik Rp2,05 triliun.
"Kami masih menyukai MTEL karena peluang pertumbuhannya dari tenancy ratio yang masih rendah serta ekspansi dari serat optiknya, sementara pertumbuhannya kinerjanya sejalan dengan perkiraan kami. Namun, kami memperkirakan manajemen akan lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi anorganik, terutama di tengah kondisi suku bunga yang tinggi saat ini," ujar Etta Rusdiana.
Sementara itu, Analis Macquarie Indra Cahya memproyeksi Mitratel akan meriah profit Rp8,68 triliun selama 2023. Indra juga memproyeksi Mitratel akan mencetak profit Rp2,5 triliun pada tahun lalu.
"Kami memberikan rekomendasi MTEL Outperform karena kami melihat MTEL mendapat manfaat dari perluasan jaringan operator telekomunikasi nomor 2 dan 3 di Indonesia ke luar Jawa, sehingga mendorong pertumbuhan EBITDA dua digit. MTEL menjalankan neraca dengan leverage yang paling rendah di antara perusahaan-perusahaan tower lainnya, menjadikannya relatif defensif dalam lingkungan kenaikan suku bunga saat ini," ujar Indra dalam riset terakhir.
(*)