IDXChannel - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka suara terkait pergerakan harga saham yang signifikan dan disebut tak wajar belakangan ini.
Sebagaimana diketahui, saham emiten terafiliasi Prajogo Pangestu ini sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) akibat pergerakan sahamnya.
Direktur TPIA Suryandi mengatakan, pergerakan saham perseroan dilihat sepenuhnya sebagai bagian dari mekanisme pasar.
“Kami melihatnya ini berkaitan dengan dinamika pasar. Entah bagaimana mereka melihat pengembangan bisnis dari perusahaan, berapa jumlah saham yang beredar di masyarakat serta harganya seperti apa,” kata Suryandi dalam Public Expose Insidentil secara daring pada Rabu (10/1/2024).
Suryandi menegaskan, pergerakan saham yang dinilai tidak wajar tersebut merupakan wewenang dari otoritas terkait. Dia menyebut, perseroan akan menyerahkan asumsi tersebut kepada pihak-pihak terkait, salah satunya BEI.
“Pada penghujung akhir tahun lalu, saham TPIA sempat disuspensi. Tapi setelah itu, setelah Natal, itu kembali dapat diperdagangkan,” imbuh Suryandi.
Sebagai informasi, pada 22 Desember 2023 lalu, saham TPIA sempat disuspensi BEI di seluruh pasar. Penghentian perdagangan ini dinilai perlu dilakukan dalam rangka cooling down terkait terjadi peningkatan harga yang signifikan.
Kemudian, pada 27 Desember 2023, gembok saham TPIA kembali dibuka. Pada hari itu, TPIA tercatat naik sebesar 2,13% ke level Rp6.000 per saham. Adapun, pada perdagangan hari ini, Rabu (10/1/2024) saham TPIA ditutup turun 5,21% ke level Rp4.000 per saham.
Secara akumulasi, saham TPIA telah turun 31,28% dalam perdagangan sepekan dan 14,47% dalam perdagangan sebulan. Pun secara year to date (ytd), saham TPIA mencatatkan return negatif sebesar 23,62%.
(YNA)