Anggie Ariesta
IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan memaksimalkan hilirisasi nikel setelah bergabungnya Danantara dalam proyek smelter nikel High Pressure Acid Leach (HPAL) yang dikerjakan bersama GEM Co Ltd.
Presiden Direktur Vale Indonesia, Bernardus Irmanto menjelaskan, hilirisasi merupakan strategi utama untuk mengoptimalkan nilai dari deposit nikel yang mereka miliki.
"Hilirisasi itu adalah salah satu strategi untuk mengoptimalkan value dari resource yang kita miliki. Sebagai perusahaan tambang nikel, kita memiliki deposit yang luar biasa bagus," ujar Anto dalam Public Expose Live 2025, Kamis (11/9/2025).
Anto menekankan, strategi hilirisasi dilakukan setelah melalui evaluasi mendalam. Di mana pengolahan nikel mentah menjadi produk bernilai tambah akan menghasilkan keuntungan lebih besar dibandingkan hanya menjual bijih nikel (ore).
"Itu jauh lebih baik nilai yang bisa kita hasilkan, dibandingkan ketika kita misalkan hanya menambang dan menjualnya ke pasar, dan tentu saja evaluasi itu akan kita lakukan terus-menerus," tutur dia.
Meskipun ada risiko seperti fluktuasi pasar dan harga, Anto memastikan, perseroan telah mempertimbangkan dan mengelola risiko tersebut dengan cermat.
"Di dalam keputusan kita ketika kita melakukan hilirisasi, hal-hal tersebut juga kita pertimbangkan, kita kaji baik-baik, mitigasi-mitigasi yang diperlukan untuk mengelola risiko tersebut juga kita lakukan," ujarnya.
Bergabungnya Danantara dalam proyek senilai USD1,42 miliar ini bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan hilirisasi industri nikel di Indonesia serta mempercepat investasi di sektor tersebut.
"Strategi hilirisasi yang dilakukan Vale sejalan dengan arahan dan visi Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah untuk mendorong ketahanan energi dan menciptakan industri nikel yang lebih terintegrasi dan bernilai tinggi," kata dia.
(DESI ANGRIANI)
