Setelah dikurangi komponen keuangan dan pajak, laba bersih DRMA tersisa Rp579 miliar dengan margin 10,4 persen. Capaian itu setara dengan laba bersih per saham sebesar Rp123.
Dari sisi neraca, posisi kas dan setara kas Dharma Group mencapai Rp401 miliar. Di samping itu, piutang usaha juga naik Rp124 miliar atau 27 persen akibat kenaikan pada piutang sejumlah pelanggan.
Sementara posisi ekuitas per 31 Desember 2024 tercatat Rp2,3 triliun, naik 22 persen dari sebelumnya Rp1,9 triliun. Sebagian besar ekuitas ini berbentuk saldo laba yang mencapai Rp1,56 triliun.
(Rahmat Fiansyah)