Secara angka penjualan bersih menjadi Rp 1,2 Triliun atau 25,0 persen di bawah 2020, dan 39,7 persen di bawah 2019. Penurunan ini akhirnya berujung pada rugi bersih Rp95 miliar, serupa tahun lalu, yang berbanding terbalik dari laba bersih Rp143 miliar di kuartal pertama 2019.
Perseroan mengaku bisnis selama Triwulan pertama 2021 masih terdampak oleh PSBB ketat yang berlaku hingga 8 Februari, yang kemudian berlanjut dengan PPKM Berskala Mikro yang sampai saat ini masih diterapkan.
"Kami telah memulai program musiman lebih awal agar keamanan kedatangan para pengunjung terjaga dan sebagai antisipasi atas situasi yang tidak menentu, khususnya dengan pembatasan mudik," ujar Chief Financial Officer Matahari Niraj Jain dalam keterangan resminya di Jakarta (23/4/2021). (TIA)