Ahmad Islamy
IDXChannel – Sebesar hingga USD2 miliar dividen milik perusahaan energi asal Prancis, TotalEnergies, terjebak di Rusia. Jumlah itu setara Rp31,35 triliun dengan asumsi kurs hari ini.
CEO TotalEnergies, Patrick Pouyanne menuturkan, dana tersebut terjebak di negara Slavia itu akibat pecahnya agresi militer Rusia di Ukraina, hampir tiga tahun silam. Menurut dia, dividen itu berasal dari saham TotalEnergies di perusahaan energi Rusia, Novatek, dan proyek gas alam cair (LNG) Yamal.
"Dividen Novatek mewakili sekitar USD600 juta per tahun, jadi dividen itu macet. Sebagian besar macet di akun-akun domestik, bukan di akun 'C'," kata Pouyanne dalam konferensi video tentang kinerja kuartal III-2024 perusahaan, Kamis (31/10/2024).
"Novatek telah menyimpan dividen ini untuk kami, sebenarnya dividen ini mewakili sekitar 1 miliar lebih atau kurang," ujarnya.
Dia menjelaskan, dividen dari Yamal LNG berjumlah sekitar USD500 juta. Sementara dividen keseluruhan dari proyek-proyek di Rusia kemungkinan akan mencapai antara USD1,5 miliar dan USD2 miliar pada akhir tahun ini.
Pada 2022, TotalEnergies masih menerima sebagian dividen dari proyek Yamal LNG. Akan tetapi, kata Pouyanne, perusahaan tersebut tidak lagi menerima pembayaran sejak 2023 menyusul sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Moskow.
