Namun, setelah akuisisi, FCF menurun menjadi USD35,6 juta akibat investasi strategis, terutama di ACG dan belanja modal yang berkaitan dengan kontrak.
“Investasi ini mencerminkan komitmen Grup terhadap pertumbuhan dan membangun legacy yang berkelanjutan,” ujar Iwan.
Adapun, DOID mencatatkan pendapatan sebesar USD1,34 miliar per kuartal III-2024 atau setara Rp21,98 triliun. Angka itu turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,36 miliar.
Sepanjang sembilan bulan ini, biaya keuangan DOID meningkat sebesar 20 persen secara tahunan akibat investasi berorientasi masa depan, yang menyebabkan kerugian bersih USD17,4 juta. Angka itu membaik signifikan dari kerugian bersih sebesar USD26,6 juta pada semester I-2024.
(Fiki Ariyanti)