Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan tetap kuat di akhir 2023, menurut para ahli strategi FX yang disurvei oleh Reuters.
Dilansir dari Reuters pada Kamis (7/6/2023), meski dolar masih turun sekitar 0,5% terhadap mata uang utama tahun ini, greenback telah naik hampir 1,3% selama seminggu terakhir berkat surutnya seruan untuk penurunan suku bunga Federal Reserve dan memudarnya ekspektasi resesi AS tahun ini.
Beberapa pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, mengindikasikan dua kenaikan suku bunga lagi. Hal ini membantu menopang mata uang.
Kenaikan dolar baru-baru ini tidak akan reda dalam waktu dekat, menurut jajak pendapat terhadap 80 ahli strategi FX pada 30 Juni-5 Juli.
"Ketatnya pasar tenaga kerja AS dapat membantu ekonomi dan dolar dalam jangka pendek," kata Kit Juckes, kepala ahli strategi FX di Societe Generale.
Data terbaru menunjukkan ekonomi AS tetap lebih kuat dari ekspektasi dan bernasib lebih baik dari zona euro yang meluncur ke dalam resesi awal tahun ini.
"Kami melihat ruang untuk rebound dolar dalam waktu dekat. Ekonomi AS terlihat dalam kondisi yang lebih baik daripada Eropa dan Asia," kata Jonas Goltermann, wakil kepala ekonom pasar di Capital Economics.
