“Di Filipina cukup bagus, format bisnis kami berkembang dan relevan di sana. Saat ini sudah ada 1.464 gerai di Filipina,” kata Hans.
Sementara itu, perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke negara lainnya. Saat ini perseroan masih mencermati kondisi pasar di negara lain, khususnya Asia Tenggara.
Dalam melakukan ekspansi, AMRT mempertimbangkan sejumlah hal antara lain, prospek format bisnis perseroan, ukuran pasar di suatu negara, serta mitra lokal untuk membangun perusahaan patungan atau joint venture dalam menjalankan bisnis perseroan.
“Kenapa perlu mitra? Karena kami yakin ritel harus relevan dengan pasar dan mengerti kebiasaan masyarakat lokal, karena setiap negara punya karakteristik berbeda,” imbuh Hans.
Hingga akhir Desember 2022 perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp2,85 triliun, naik 48,25% dari tahun 2021 yang sebesar Rp1,92 triliun. Sementara itu, pendapatan perseroan tahun lalu tercatat sebesar Rp96,92 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp84,90 triliun.