Pasar sekarang khawatir bahwa bank pemberi pinjaman regional PacWest Bancorp bisa menjadi efek domino berikutnya perbankan AS yang kolaps.
Melemahnya dolar juga menguntungkan harga emas, karena greenback jatuh setelah hasil pertemuan The Fed, mengikuti penurunan imbal hasil Treasury AS.
Fokus pasar sekarang tertuju pada data nonfarm payrolls (NFP) AS untuk bulan April, yang akan dirilis hari ini.
Sementara pembacaan diharapkan menunjukkan beberapa pendinginan di pasar tenaga kerja AS, untuk menghindari kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut.
Namun, pasar menilai peluang lebih dari 90% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Juni mendatang.
Prospek jeda suku bunga The Fed, ditambah dengan kondisi ekonomi yang memburuk, bisa menjadi pertanda baik untuk emas tahun ini, mengingat kenaikan suku bunga mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara pergerakan logam mulia lainnya stabil pada hari ini. Perak berjangka datar di harga USD26,323 per ons, sementara platinum berjangka turun 0,2% menjadi USD1.052,15 per ons.
Di antara logam industri, harga tembaga naik tipis karena pasar China dibuka kembali setelah liburan Golden Week, dengan data terbaru menunjukkan bahwa belanja konsumen dan permintaan perjalanan pulih di negara tersebut.
Adapun tembaga masih mengalami penurunan minggu ketiga berturut-turut, karena pasar khawatir kondisi ekonomi yang memburuk akan mengikis permintaan logam.
Aktivitas manufaktur China juga secara tak terduga menyusut di bulan April. Sementara tembaga berjangka naik 0,1% menjadi USD3,8608 per pon, turun 0,8% untuk minggu ini. (ADF)