Seluruh layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan setiap proyek dengan memanfaatkan teknologi terkini, yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional.
“Petrosea juga memiliki kemampuan untuk memantau dan mengendalikan kegiatan operasional di berbagai proyek dengan memanfaatkan real-time data melalui Remote Operations Center yang berlokasi di kantor pusat perusahaan,” ujar Iman.
Pada tahun lalu, PTRO meraup pendapatan USD578 juta, tumbuh 21% dibandingkan 2022 yang sebesar USD476 juta.
PTRO merupakan emiten jasa penambangan yang belum lama ini diakuisisi oleh konglomerat Prajogo Pangestu. Prajogo tercatat menjadi pemegang saham pengendali PTRO dengan porsi saham mencapai 80%.
(RFI)