IDXChannel - Setelah 57 tahun, Qatar akhirnya mengumumkan keluar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) per Januari 2019. Dikatakan Menteri Energi Saad al-Kaabi, fokusnya beralih until Tingkatkan produksi gas alam.
“Qatar telah memutuskan untuk mundur dari keanggotaan OPEC efektif Januari 2019 dan keputusan ini sudah dikomunikasikan dengan OPEC pagi ini,” kata Menteri Kaabi, yang juga kepala perusahaan minyak milik negara yakni Qatar Petroleum, di Doha, seperti dikutip Reuters.
Namun menanggapi adanya pro Dan kontra, Kaabi menepis anggapan bahwa mundurnya Qatar dari keanggotaan OPEC karena perselisihan dengan Arab Saudi dan sekutunya.
Keputusan untuk keluar dari OPEC muncul pada saat situasi politik di Teluk sedang bergolak. Arab Saudi dan negara-negara sekutunya memboikot Qatar selama 18 bulan terakhir. Sementara itu, Arab Saudi mendominasi kebijakan OPEC.
Ditegaskan Kaabi seperti dikutip AFP, keputusan tersebut bersifat teknis dan strategis serta tidak ada hubungannya dengan blokade.
Tambah Kaabi, Qatar akan terus memproduksi minyak dan mencari kesepakatan dengan produsen minyak lainnya, termasuk Brazil, produsen minyak terbesar Amerika Latin.
Melirik sejarahnya, Qatar bergabung dengan OPEC sejak 1961. Negara ini mampu memproduksi 600 ribu barel minyak per hari dan saat ini adalah negara produsen minyak terbesar ke-17 di dunia. (*)