Fahmi Abidin
IDXChannel – Perusahaan ritel pakaian Forever 21 asal Amerika dinyatakan bangkrut dan sekitar 178 dari 800 toko terancam tutup. Perusahaan mengajukan bangkrut ke pengadilan AS dan akan mereorganisasi melalui negosiasi dengan kreditur supaya utangnya di restrukturisasi tanpa melikuidasi aset.
“Pengajuan ini merupakan langkah penting dan krusial yang harus dilakukan untuk menyelamatkan masa depan perusahaan,” kata Wakil Presiden Eksekutif Forever 21 Linda Chang, seperti dilansir CNN, Senin (30/9).
Forever 21 menjadi salah satu korban tren belanja online masyarakat yang mengakibatkan penjualan di sektor ritel berkurang, hingga akhirnya sulit membayar utang dan sewa lahan. Tak dipungkiri beberapa waktu belakangan ini banyak ritel yang memutuskan untuk menutup toko satu per satu untuk bertahan.
“Perusahaan ritel yang sangat tergantung pada utang untuk mendukung pertumbuhannya selalu rentan terhadap situasi yang tidak kondusif,” ucap Greg Portell, Lead Partner A.T Kearney.
Berdasarkan Riset Coresigh, terlihat sepanjang 2019 bahwa peritel di AS telah menutup lebih dari 8.200 toko, lebih tinggi daripada tahun lalu yang sebesar 5.589 toko.
