IDXChannel - PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).
Perseroan menawarkan sebanyak 800 juta saham atau 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor.
Dalam aksi korporasi ini, AYAM menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100-Rp110 per saham dengan mengincar dana segar sebesar Rp88 miliar.
Perihal penggunaan dana, sebesar Rp40,63 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.
Kemudian, sebesar Rp15,52 miliar akan digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dan pembangunan fasilitas hatchery baru, di mana pembelian beberapa bidang tanah berikut pembangunan fasilitas dimaksud merupakan satu rangkaian transaksi.
Kemudian, sebesar Rp11,53 miliar akan digunakan untuk Pelunasan seluruh utang usaha perseroan kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku entitas asosiasi perseroan dimana penyertaan perseroan adalah sebesar 20% di JPA.
“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, namun tidak terbatas untuk pembelian parent stock day-old-chicks (DOC). Untuk memproduksi DOC ayam broiler, perseroan membutuhkan parent stock (PS) di mana PS tersebut nantinya akan memproduksi atau menelurkan DOC ayam broiler,” demikian dikutip dari prospektus, Jumat (10/11/2023).
Janu Putra Sejahtera dijadwalkan melantai di BEI pada 30 November 2023 dengan kode AYAM. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 22 November 2023.
Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 24 hingga 28 Oktober 2023. Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 28 dan 29 November 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(DES)