IDXChannel - PT MNC Energy Investments Tbk
(IATA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) yang menyetujui Laporan Tahunan Direksi termasuk di dalamnya Laporan Keberlanjutan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Dalam siaran pers Jumat (16/6/2023), RUPST juga menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2022. RUPST juga menyetujui pengunduran diri Christophorus Taufik dari jabatannya sebagai Komisaris serta mengangkat Michael Stefan Dharmajaya sebagai Komisaris, Suryo Eko Hadianto sebagai Presiden Direktur, dan Leader Dermawan Soli Daeli sebagai Direktur Perseroan.
Selain itu, Perseroan juga menyetujui dan menetapkan Henry Suparman yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur untuk diangkat menjadi Wakil Presiden Direktur Perseroan.
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris (Independen) : Hamidin
Komisaris : Hartono Tanoesoedibjo
Komisaris : Michael Stefan Dharmajaya
Direksi
Presiden Direktur : Suryo Eko Hadianto
Wakil Presiden Direktur : Henry Suparman
Wakil Presiden Direktur : Agustinus Wishnu Handoyono
Direktur : Santi Paramita
Direktur : Kushindrarto
Direktur : Leader Dermawan Soli Daeli
"Pada kesempatan yang sama juga disampaikan bahwa Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen, di mana laba Perseroan akan digunakan untuk terus mengembangkan usahanya di sektor energi, demi peningkatan kinerja yang lebih baik pada Tahun Buku 2023," seperti dikutip.
Setelah RUPST, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
untuk menyetujui beberapa penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan mengenai penambahan kegiatan usaha penunjang Perseroan dan mengenai kewajiban penyampaian laporan keuangan
Perseroan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.
Adapun perseroan juga memaparkan
rencana penerbitan obligasi, sukuk maupun surat utang lainnya dengan jumlah pokok sebanyakbanyaknya Rp 1,5 triliun.
Terakhir, RUPSLB juga menyetujui penambahan modal sebanyak-banyaknya sejumlah 2.523.822.150 saham melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dimana dana yang didapatkan akan digunakan untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan sebagai tambahan modal kerja.
IATA berhasil melipatgandakan pendapatannya menjadi USD 192,1 juta pada 2022, melonjak 142,7% year-on-year (yoy) dari USD 79,1 juta pada 2021. EBITDA Perseroan melambung 411,1% yoy, mencapai USD 59,7 juta dari USD 11,7 juta di 2021.
Hasilnya, laba bersih IATA meroket hingga 604,7% yoy menjadi USD 39,0 juta di 2022, dari USD 5,5 juta pada tahun sebelumnya. Margin EBITDA dan laba bersih Perseroan masingmasing tercatat sebesar 31,6% dan 20,3%, membaik secara signifikan dari 2021.
Kinerja keuangan sepanjang 2022 tersebut dicapai dari produksi batubara sebesar 4,2 juta MT. Pada
tahun 2023, Perseroan berencana untuk meningkatkan produksinya menjadi 7 juta MT, sehingga peningkatan kinerja diproyeksikan akan terus berlanjut.
(SAN)