Secara rinci, sebesar 46,62% akan digunakan untuk pelunasan seluruh angsuran atas pembelian delapan buah tongkang sungai dan biaya pengiriman atau penarikan (towing) tongkang sungai tersebut yang akan dikapitalisasi.
Lalu, sekitar 53,38% akan digunakan untuk pembayaran atas seluruh nilai pembelian tujuh buah tongkang sungai yang akan dibeli dari pihak ketiga dan biaya pengiriman atau penarikan (towing) tongkang sungai tersebut yang akan dikapitalisasi, yang ditargetkan akan diterima oleh perseroan pada semester 2 tahun 2024.
“Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan antara lain termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya,” demikian dikutip dari prospektus pada Rabu (17/1/2024).
Ancara Logistics Indonesia dijadwalkan melantai di BEI pada 7 Februari 2024 mendatang dengan kode ALII. Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Januari 2024. Adapun, tanggal penawaran umum atau offering akan dilaksanakan pada 1-5 Februari 2024.
Kemudian, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 5 dan 6 Februari 2024. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.
(SLF)