sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hadapi Gejolak Harga Komoditas, Petrindo (CUAN) Agresif Perluas Portofolio Bisnis

Market news editor Rahmat Fiansyah
13/11/2025 18:37 WIB
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menerapkan diversifikasi usaha sebagai strategi untuk menghadapi gejolak harga komoditas.
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menerapkan diversifikasi usaha sebagai strategi untuk menghadapi gejolak harga komoditas. (Foto: iNews Media Group)
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menerapkan diversifikasi usaha sebagai strategi untuk menghadapi gejolak harga komoditas. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menerapkan diversifikasi usaha sebagai strategi untuk menghadapi gejolak harga komoditas. Perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu ini terus berupaya mengurangi eksposur sebagai perusahaan price-taker.

Saat ini, total cadangan batu bara CUAN mencapai 228 juta metrik ton di mana 133,5 juta ton di antaranya merupakan batu bara metalurgi dan akan terus didorong hingga melampaui porsi batu bara thermal. Hingga Oktober 2025, produksi batu bara secara keseluruhan mencapai 4,3 juta ton. 

Manajemen CUAN mengatakan, arah pengembangan perseroan dalam lima tahun ke depan akan tetap fokus pada penguatan bisnis tambang existing dan pembukaan tambang-tambang baru, khususnya batu bara metalurgi dan emas.

"Kemudian perseroan memperluas portofolio ke sektor jasa pertambangan, konstruksi, dan infrastruktur di Indonesia dan di luar negeri, yang akan memberikan operational leverage di grup perseroan dan menyeimbangkan pendapatan dan cash flow perseroan dengan sumber yang lebih stabil dan terukur," kata manajemen CUAN dalam Risalah Paparan Publik, Kamis (13/11/2025).

Baru-baru ini, entitas usaha Petrindo, PT Petrosea Tbk (PTRO) mengakuisisi Hafar dan HBS. Dengan aksi strategis ini, Petrosea akan memberikan kontribusi sekitar 50 persen terhadap total pendapatan CUAN pada 2026. 

Selain itu, CUAN juga akan meraup pendapatan dari beroperasinya pembangkit listrik milik PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI) pada 2028. Pendapatan dari segmen ini akan memberikan keseimbangan pada pendapatan grup, sehingga membuat porsi pendapatan PTRO ke depan menurun menjadi 30 persen.

"Perubahan ini mencerminkan strategi diversifikasi bisnis perseroan, di mana sumber pendapatan perseroan tidak lagi terpusat pada satu entitas atau sektor saja, melainkan berasal dari berbagai lini usaha termasuk pertambangan, energi, dan jasa pertambangan dan jasa pendukung lainnya sehingga memberikan fondasi pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi perseroan dan grup," katanya.

Manajemen CUAN menegaskan, perseroan akan tetap mengandalkan strategi organik dan anorganik, termasuk akuisisi untuk mendorong pertumbuhan kinerja ke depan. Proses akuisisi ini dilakukan untuk mempercepat diversifikasi, memperkuat posisi perseroan, sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Dalam menjalankan akuisisi, CUAN memiliki kerangka kerja ayang menjadi pedoman utama. Pertama, Strategic Fit di mana akuisisi dilakukan pada sektor-sektor yang memiliki potensi sinergi tinggi dengan portofolio bisnis yang ada sekarang. 

Kedua, Majority atau Controlling Stake di mana perseroan fokus untuk memiliki kendali mayoritas pada setiap entitas yang diakuisisi, agar arah strategis dan proses integrasi operasional pasca-akuisisi dapat berjalan efektif dan memberikan nilai tambah bagi grup.

Ketiga, Valuasi Target yang cukup reasonable yang mana setiap akuisisi dijalankan dengan prinsip kehati-hatian melalui extensive due diligence dan penilaian valuasi yang rasional, guna memastikan potensi value creation yang optimal. 

Terakhir, Financial Discipline di mana perseroan memastikan bahwa target akuisisi memiliki struktur keuangan yang cukup sehat, sehingga tidak memberikan tekanan terhadap struktur permodalan grup dan bisa mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement