Selain itu, CUAN juga akan meraup pendapatan dari beroperasinya pembangkit listrik milik PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI) pada 2028. Pendapatan dari segmen ini akan memberikan keseimbangan pada pendapatan grup, sehingga membuat porsi pendapatan PTRO ke depan menurun menjadi 30 persen.
"Perubahan ini mencerminkan strategi diversifikasi bisnis perseroan, di mana sumber pendapatan perseroan tidak lagi terpusat pada satu entitas atau sektor saja, melainkan berasal dari berbagai lini usaha termasuk pertambangan, energi, dan jasa pertambangan dan jasa pendukung lainnya sehingga memberikan fondasi pertumbuhan yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi perseroan dan grup," katanya.
Manajemen CUAN menegaskan, perseroan akan tetap mengandalkan strategi organik dan anorganik, termasuk akuisisi untuk mendorong pertumbuhan kinerja ke depan. Proses akuisisi ini dilakukan untuk mempercepat diversifikasi, memperkuat posisi perseroan, sekaligus memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Dalam menjalankan akuisisi, CUAN memiliki kerangka kerja ayang menjadi pedoman utama. Pertama, Strategic Fit di mana akuisisi dilakukan pada sektor-sektor yang memiliki potensi sinergi tinggi dengan portofolio bisnis yang ada sekarang.
Kedua, Majority atau Controlling Stake di mana perseroan fokus untuk memiliki kendali mayoritas pada setiap entitas yang diakuisisi, agar arah strategis dan proses integrasi operasional pasca-akuisisi dapat berjalan efektif dan memberikan nilai tambah bagi grup.