Ekspor juga melemah, dengan Intertek mencatat penurunan 19,7 persen secara bulanan untuk pengiriman November.
Risiko operasional masih membayangi, menyusul sengketa lahan di negara bagian Terengganu yang berpotensi mengganggu produksi. Di China, ketiadaan stimulus baru menjelang akhir tahun, meski sektor manufaktur dan jasa masih lemah, ikut menekan prospek permintaan.
Sementara itu, pengiriman komoditas AS ke China kembali meningkat setelah ketegangan tarif sempat menghambat perdagangan selama beberapa bulan.
Setidaknya enam kapal kargo dijadwalkan memuat kedelai di terminal Gulf Coast hingga pertengahan Desember, menurut jadwal pelayaran yang dilihat Reuters.
Penurunan harga masih tertahan oleh ekspektasi lonjakan permintaan musiman menjelang Tahun Baru Imlek dan Ramadan awal 2026.