Harga minyak mentah dunia juga sedikit melemah setelah melonjak hampir 2 persen pada sesi sebelumnya, seiring pelaku pasar mencermati perkembangan konflik Rusia-Ukraina yang berpotensi mengganggu pasokan energi regional. Pelemahan futures minyak mentah membuat sawit menjadi kurang menarik sebagai bahan baku biodiesel.
Surveyor kargo memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1–25 Agustus naik antara 10,9 persen hingga 16,4 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, ringgit, mata uang perdagangan sawit, melemah 0,19 persen terhadap dolar AS, sehingga membuat komoditas ini sedikit lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.
Di sisi lain, Indonesia mendesak Uni Eropa untuk segera mencabut bea masuk imbalan (countervailing duties) atas impor biodiesel, setelah Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengabulkan beberapa klaim utama RI dalam sengketa dagang tersebut. (Aldo Fernando)