Indonesia, selaku produsen utama minyak sawit juga tengah dihadapkan meningkatnya permintaan produk minyak goreng di bulan ramadan.
"Dengan adanya gangguan perdagangan minyak biji bunga matahari di wilayah Laut Hitam, meningkatnya permintaan dan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO), pengiriman minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan mengalami tren peningkatan dalam waktu dekat," tulis riset Refinitiv Commodities Research dalam sebuah catatan.
Kepala Riset CGS-CIMB Malaysia Ivy Ng memperkirakan persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Maret naik 2,8% (month to month) menjadi 1,56 juta ton.
Harga CPO juga tengah mendapat pengaruh dari harga minyak bumi di tengah ancaman sanksi baru terhadap Rusia dan lockdown di Shanghai, China.
Sejumlah harga minyak nabati lain juga meningkat, seperti minyak kedelai di Bursa Dalian naik 2,9% sementara kontrak minyak sawitnya naik 3,8%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0,3%.