Pelemahan dolar semakin terasa setelah data PDB dirilis, dengan indeks dolar ICE turun 0,14 poin ke 107,86. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS bervariasi, dengan yield obligasi dua tahun tetap di 4,222 persen, sedangkan obligasi 10 tahun turun 1,4 basis poin menjadi 4,53 persen.
Harga emas mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Setelah turun 1,4 persen pada Senin akibat aksi jual di sektor teknologi, emas perlahan pulih sebelum melonjak tajam pada Kamis.
Managing Partner Sprott, Ryan McIntyre, mengatakan, dikutip Dow Jones Newswires, Kamis (30/1), reli emas terbaru mencerminkan kombinasi ketidakpastian kebijakan AS dan pelemahan dolar setelah data ekonomi yang mengecewakan.
Sementara, penasihat investasi Sonora Wealth Group, Miro Svoboda, menambahkan, perlambatan ekonomi AS turut melemahkan dolar, yang pada gilirannya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.
Pelemahan dolar membuat emas lebih murah bagi pembeli internasional dan meningkatkan daya tariknya sebagai aset safe haven.
 
           
               
               
                             
                                 
                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                                                             
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    