Pejabat ekonomi kedua negara dikabarkan telah merampungkan kerangka kesepakatan yang akan dibahas oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan pada Kamis mendatang.
Harapan meredanya tensi perdagangan mendorong optimisme di pasar global, dengan indeks utama Wall Street dibuka di rekor tertinggi pada Selasa. Investor juga menanti hasil pertemuan kebijakan dua hari The Fed pada Rabu, di mana bank sentral AS itu diperkirakan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Meski demikian, prospek emas masih belum jelas. Sebagian analis menilai harga emas berpotensi tetap tinggi, sementara lainnya lebih berhati-hati.
Dalam pertemuan tahunan London Bullion Market Association, harga emas diproyeksikan mencapai USD4.980 per ons dalam 12 bulan ke depan. Namun, baik Citi maupun Capital Economics menurunkan proyeksi harga emas mereka pada Senin.
“Pasar sudah berada di area jenuh beli, yang akhirnya memicu koreksi pekan ini,” tulis Bank of America dalam catatannya.