sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Naik Tipis, Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi AS

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
26/06/2025 07:07 WIB
Harga emas dunia menguat tipis pada Rabu (25/6/2025) seiring pelaku pasar bersikap hati-hati menjelang rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS).
Harga Emas Naik Tipis, Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi AS. (Foto: Freepik)
Harga Emas Naik Tipis, Pasar Menanti Rilis Data Ekonomi AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia menguat tipis pada Rabu (25/6/2025) seiring pelaku pasar bersikap hati-hati menjelang rilis data ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS). Sementara itu, gencatan senjata antara Iran dan Israel menekan permintaan terhadap aset safe haven.

Harga emas spot naik 0,27 persen menjadi USD3.332,39 per ons troy, setelah sehari sebelumnya sempat menyentuh level terendah dalam lebih dari dua pekan.

“Dengan semua momentum dan potensi yang ada di pasar, faktor-faktor yang biasanya mendorong emas tidak cukup kuat untuk membawa harga ke rekor baru,” ujar analis pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis, dikutip Reuters.

“Jadi, saya kira arahnya sekarang lebih ke bawah; bisa saja menyentuh USD2.900 jika situasi di Timur Tengah tetap tenang,” katanya.

Presiden AS Donald Trump menyambut cepatnya berakhirnya perang antara Iran dan Israel, seraya menyatakan bahwa ia kini berharap dapat membangun hubungan dengan Teheran yang akan mencegah negara itu membangun kembali program nuklirnya.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street menguat pada Rabu dan mendekati rekor tertinggi.

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam hari kedua testimoninya di Kongres menegaskan bahwa bank sentral tidak perlu terburu-buru memangkas suku bunga karena masih ada ketidakpastian terkait dampak dari perdebatan tarif yang belum selesai.

Pada Mei lalu, Trump menunda kebijakan tarif besar-besaran hingga 9 Juli untuk memberi waktu bagi AS bernegosiasi dengan sejumlah negara. Namun Powell menambahkan, “Saya kira jika tekanan inflasi tetap terkendali, kita akan sampai pada titik di mana pemangkasan suku bunga bisa terjadi lebih cepat.”

Saat ini, pasar memperkirakan lebih dari 85 persen peluang bahwa pemangkasan suku bunga terjadi pada September.

Logam mulia seperti emas biasanya berkinerja baik di tengah ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah.

Para pelaku pasar kini menantikan data PDB dan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Kamis, serta data Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement