IDXChannel – Kinerja saham empat bank besar yang kerap menjadi penggerak utama IHSG lesu sepanjang 2025. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bahkan mencatatkan penurunan tahunan pertama sejak krisis finansial 2008 di tengah tekanan pasar dan aksi jual investor asing.
Hingga perdagangan 29 Desember 2025, saham bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 1,98 persen year‑to‑date (YtD) ke Rp3.780 per unit, melanjutkan tren koreksi sejak tahun lalu yang mencapai minus 22,42 persen.
Saham bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi yang paling terpukul dengan anjlok 14,47 persen YtD ke Rp7.975 per saham, mencatatkan kinerja tahunan negatif pertama sejak penurunan 8,75 persen pada 2008 di masa krisis finansial global.
Saham bank pelat merah lainnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun 2,01 persen ke Rp5.075 per unit setelah pada 2024 juga terkoreksi 0,97 persen, sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tetap hijau 7,20 persen YtD ke Rp4.280 usai tahun sebelumnya jatuh 15,20 persen.
Pergerakan ini terjadi di tengah aksi jual dari investor asing yang masih net sell pada saham perbankan serta rotasi modal yang mendorong investor mencari peluang di sektor lain.