sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didorong Kekhawatiran Shutdown AS

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
01/10/2025 07:06 WIB
Harga emas dunia naik pada Selasa (30/9/2025) dan kembali menyentuh rekor tertinggi.
Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didorong Kekhawatiran Shutdown AS. (Foto: Freepik)
Harga Emas Sentuh Rekor Baru, Didorong Kekhawatiran Shutdown AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas dunia naik pada Selasa (30/9/2025) dan kembali menyentuh rekor tertinggi.

Kenaikan ini ditopang oleh kekhawatiran atas potensi penutupan (shutdown) sebagian pemerintahan Amerika Serikat. Sementara, data ketenagakerjaan yang lemah semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,64 persen menjadi USD3.858,45 per troy ons, setelah sempat menyentuh rekor USD3.871,45.

“Emas kembali menunjukkan ketahanan yang luar biasa, dengan mudah menghapus pelemahan awal setelah rilis data JOLTs AS yang mengecewakan. Data itu tidak cukup kuat untuk menghalangi langkah pemangkasan suku bunga bulan depan,” ujar trader logam independen, Tai Wong, dikutip Reuters.

Wong menambahkan, “Ancaman penutupan sebagian pemerintahan AS hanya menambah ketidakpastian dan memperkuat dorongan untuk membeli emas.”

Data terbaru menunjukkan jumlah lowongan kerja di AS hanya naik tipis pada Agustus, sementara angka perekrutan turun. Kondisi ini konsisten dengan pasar tenaga kerja yang melemah dan bisa memberi ruang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga pada bulan Oktober.

Menurut CME Group FedWatch Tool, pelaku pasar saat ini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan depan mencapai 97 persen. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung mendapat keuntungan di tengah ketidakpastian dan lingkungan suku bunga rendah.

Sepanjang September, harga emas sudah naik 11,5 persen dan berada di jalur mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak Agustus 2011. Dalam kuartal ini, emas naik 16,4 persen.

Sementara itu, Washington tengah bersiap menghadapi kemungkinan penutupan pemerintahan. Kebuntuan antara Partai Republik dan Demokrat membuat kesepakatan anggaran diperkirakan sulit tercapai sebelum tenggat waktu tengah malam.

“Setiap penutupan pemerintahan yang berlangsung lama akan berdampak negatif terhadap kinerja ekonomi AS. Hal itu bisa mendorong pelonggaran lebih lanjut dari The Fed, yang kemungkinan besar akan menjadi sentimen positif bagi emas,” kata analis TD Securities, Bart Melek.

Departemen Tenaga Kerja AS juga menyatakan bahwa badan statistiknya akan menghentikan rilis data—termasuk laporan ketenagakerjaan bulanan yang sangat ditunggu—jika penutupan sebagian pemerintahan benar-benar terjadi. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement