Desi Angriani
IDXChannel - Harga minyak mentah bergerak stabil pada perdagangan Jumat (28/7/2023) waktu setempat.
Kenaikan harga yang terjadi selama selama lima minggu berturut-turut ini menunjukkan optimisme investor terhadap permintaan yang sehat disertai pengurangan pasokan dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed
Melansir Reuters Jumat (28/7/2023), minyak mentah Brent turun 39 sen menjadi USD83,85 per barel.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 33 sen menjadi USD79,76 per barel. Kedua tolok ukur turun sebanyak USD1 sesaat di awal sesi.
Ekspektasi permintaan bullish didorong pada hari Kamis setelah produk domestik bruto kuartal kedua AS tumbuh pada perkiraan mengalahkan 2,4%. Hal ini mendukung pandangan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa ekonomi dapat mencapai soft landing.
Data baru yang dirilis menunjukkan beberapa ekonomi teratas zona euro menunjukkan ketahanan yang tidak terduga pada kuartal kedua. Bahkan, ketika sejumlah indikator menunjukkan kelemahan baru di masa depan.
Sementara itu, para pembuat kebijakan di China telah berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah stimulus untuk memperkuat pemulihan pasca pandemi.
Di sisi pasokan, bukti pengetatan meningkat, mengingat penurunan persediaan AS dan pemotongan sukarela Arab Saudi sebesar 1 juta barel per hari, .
"Dibutuhkan orang yang berani untuk bertaruh melawan mengunjungi kembali KTT 2023 yang ditetapkan pada USD89,09 per barel untuk minyak Brent pada Januari," ujar Varga dari PVM.
(DES)
