IDXChannel – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), akhirnya menetapkan harga pelaksanaan untuk aksi rights issue. Apakah saham emiten properti milik taipan Aguan dan Grup Salim tersebut masih menarik disimak?
Dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 15.41 WIB, saham PANI naik 1,65 persen ke level Rp13.825 per unit. Nilai transaksi mencapai Rp288,06 miliar.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai harga saham PANI saat ini masih tergolong atraktif. Menurut dia, ada potensi harga bergerak ke kisaran harga rights issue (RI).
“Secara teoretis, maka harga PANI pada saat ini bisa tergolong murah,” ujar Michael, Selasa (14/10/2025).
Ia menjelaskan, kecenderungan pasar akan membawa harga saham mendekati angka RI di level Rp15.000 per saham.
“Karena harga RI di Rp15.000 dengan nilai Rp16 triliun akan membuat investor memiliki modal yg sama dengan pihak penebus, yang kemungkinan besar adalah ASN,” imbuh dia.
Michael juga menyoroti aspek politik terkait proyek PIK 2 yang dicabut dari status Proyek Strategis Nasional (PSN). Menurut dia, keputusan tersebut bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar.
“Mengenai politik dari PIK 2 yang dicabut dari PSN, memang ini akan memberi dampak negatif karena nilai proyek yang akan di-invest oleh negara lumayan besar, berkisar Rp50 triliunan,” tuturnya.
Dalam prospektus yang terbit pada Senin (13/10/2025), PANI menetapkan harga pelaksanaan rights issue di Rp15.000 per saham.
Melalui aksi korporasi ini, perseroan akan menerbitkan hingga sekitar 1,12 miliar saham baru atau setara dengan 6,19 persen dari total saham setelah rights issue, dengan potensi dana maksimum mencapai Rp16,73 triliun. Rasio rights ditetapkan sebesar 119.169:7.864.
Jumlah saham baru yang akan diterbitkan tercatat lebih sedikit dibandingkan jumlah maksimum yang diumumkan pada keterbukaan informasi sebelumnya. Hal ini membuat harga pelaksanaan berada di atas harga minimum yang telah ditetapkan.
Pemegang saham utama PANI, PT Multi Artha Pratama, menyatakan akan melaksanakan seluruh atau sebagian rights yang menjadi haknya sebanyak 979.229.045 saham. Sebelum itu, akan dilakukan pengalihan atau penempatan sebagian rights kepada investor dan masyarakat.
Sebagian besar dana hasil rights issue, yakni sekitar Rp16,125 triliun atau 96 persen, akan digunakan untuk membeli sebanyak-banyaknya 44,1 persen saham PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) dari PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya.
Sementara itu, sekitar Rp608 miliar atau 4 persen sisanya akan digunakan untuk penambahan penyertaan atas saham baru yang akan diterbitkan oleh tiga entitas anak, yaitu CISN, KUS, dan PET. Dana tersebut akan dipakai untuk kebutuhan belanja modal.
Cum right di pasar reguler dan negosiasi dijadwalkan pada 25 November 2025, diikuti ex right pada 26 November 2025. Periode perdagangan right akan berlangsung pada 1 hingga 5 Desember 2025, dengan tanggal akhir pelaksanaan right jatuh pada 5 Desember 2025.
Soal PSN Tropical Coastland
Penghapusan proyek Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) memantik sorotan publik dan pasar modal. Manajemen PANI menegaskan bahwa selama ini terjadi kesalahpahaman soal kepemilikan lahan.
"Salah kaprah ya. PSN Tropical Coastland bukan milik PANI. Juga tidak di land bank PANI,” kata Corporate Secretary PANI, Christy Grasella, kepada IDXChannel.com, Senin (13/10/2025).
Ia kemudian menjelaskan asal-usul kawasan tersebut dan siapa yang mengelolanya. "Kawasan tersebut milik Kementerian Lingkungan Hidup, dikoordinasikan oleh Perhutani," imbuh dia.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi menghapus pengembangan kawasan ecotourism Tropical Coastland dari daftar PSN.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, perubahan kedelapan dari Permenko Nomor 7 Tahun 2021, yang ditetapkan pada 24 September 2025.
Sebelumnya, kawasan tersebut tercatat di daftar PSN sektor pariwisata pada nomor 226 sesuai Permenko Nomor 12 Tahun 2024 yang berlaku sejak 9 Oktober 2024.
Investor menanggapi negatif penghapusan Tropical Coastland dari PSN. Pada Senin, saham PANI ditutup anjlok 7,80 persen ke level Rp13.600. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.