sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hillcon (HILL) Bukukan Laba Rp115,99 Miliar di Kuartal I 2023

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
06/05/2023 10:05 WIB
PT Hillcon Tbk (HILL) membukukan laba bersih sebesar Rp115,99 miliar di tiga bulan pertama tahun 2023 ini.
Hillcon (HILL) Bukukan Laba Rp115,99 Miliar di Kuartal I 2023. (Foto: MNC Media)
Hillcon (HILL) Bukukan Laba Rp115,99 Miliar di Kuartal I 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Hillcon Tbk (HILL) membukukan laba bersih sebesar Rp115,99 miliar di tiga bulan pertama tahun 2023 ini. Raihan itu tumbuh 20,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp96,20 miliar.

Pendapatan perseroan juga tercatat naik 32,59% menjadi Rp930,51 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp701,74 miliar. Berdasarkan segmen usahanya, segmen jasa pertambangan mencatatkan pendapatan sebesar Rp819,99 miliar, segmen jasa konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp66,67 miliar dan pendapatan segmen lainnya tercatat sebesar Rp43,84 miliar.

Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan HILL per Maret 2023 tercatat sebesar Rp694,66 miliar, beban usaha perseroan tercatat sebesar Rp46,88 miliar, serta beban lainnya tercatat sebesar Rp765 juta.

Hingga akhir Maret 2023, total nilai aset HILL tercatat sebesar Rp4,12 triliun, tumbuh 19,38% dari posisi akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp3,45 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp2,46 triliun dan ekuitas sebesar Rp1,66 triliun. 

Hingga akhir tahun 2023 perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp700 hingga Rp800 miliar. Sementara, untuk pendapatan perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp6 triliun. 

“Strategi untuk mencapai target tersebut tentu saja dari kontrak yang sedang berjalan dan juga ada pipeline kontrak baru, serta pembangunan infrastruktur yang sedang kami bangun,” kata Direktur Keuangan HILL, Jaya Angdika saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/3/2023) lalu.

Jaya menyebut, saat ini terdapat tiga kontrak baru yang berada dalam pipeline perseroan. Melalui tiga kontrak tersebut, perseroan juga menargetkan peningkatan produksi nikel menjadi 15 juta wet metric ton (wmt) hingga akhir tahun ini, naik dari realisasi  produksi akhir tahun lalu yang sebesar 9 juta wmt.

Lebih lanjut, kata Jaya, pendapatan perseroan tahun ini masih akan didominasi oleh segmen pertambangan batu bara dengan kontribusi sebesar 55%. Hal itu dikarenakan nilai kontrak batu bara masih cukup besar.

Meski demikian, perseroan terus berupaya untuk meningkatkan produksi nikel ke depannya, sehingga pendapatan akan didominasi oleh segmen pertambangan nikel. Perseroan pun optimistis hal itu akan tercapai karena industri pertambangan nikel masih memiliki prospek yang cerah jika dibandingkan dengan komoditas lainnya. Menurut Jaya, komoditas nikel tidak terdampak signifikan oleh adanya volatilitas harga komoditas.  (WHY)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement