IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,29 persen ke level 7.073,478 pada perdagangan hari ini. IHSG mengalami pelemahan setelah mengalami tekanan jual di pasar.
Selama sesi perdagangan berlangsung, IHSG berada di zona merah. Pelemahan IHSG tidak sendiri, di tengah minimnya sentimen pasar keuangan, sejumlah bursa di Asia juga ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengatakan, pelemahan IHSG pada hari ini terjadi seiring pelaku pasar di tanah air yang tengah khawatir dengan kemungkinan kebijakan bunga acuan yang cenderung hawkish di masa yang akan datang.
"Kebijakan The Fed yang mempertahankan besaran bunga acuan, mengindikasikan bahwa bunga acuan banyak Bank Sentral di dunia akan cenderung bertahan di level saat ini. Padahal emiten di bursa saham membutuhkan penurunan bunga acuan untuk mendorong kenaikan laba perusahaan," ujarnya dalam analisisnya, Kamis (30/1/2025).
Selain di pasar saham, tekanan juga dialami oleh kinerja nilai tukar mata uang Rupiah. Rupiah ditutup melemah di level Rp16.255 per USD. Pelemahan nilai tukar Rupiah ini terjadi di tengah pergerakan nilai tukar dolar AS yang cukup variatif terhadap sejumlah mata uang di Asia.
"Dolar AS juga terpantau mengalami koreksi setelah kebijakan suku bunga acuan The Fed. Ke depan, pelaku pasar akan fokus pada rilis data inflasi AS yang menjadi penggerak pasar selanjutnya," kata Gunawan.
Sejauh ini, kata Gunawan, inflasi di AS diproyeksikan akan naik secara bulanan. Ini bisa membuat pelaku pasar kian yakin bahwa tren bunga acuan di 2025 ini tidak menyisakan kemungkinan peluang untuk turun.
"Dampak buruk dari ekspektasi ini adalah kemungkinan tekanan pada pertumbuhan ekonomi yang bisa menggiring pada tekanan di pasar keuangan selain di AS," katanya.
Harga komoditas yang menjadi pesaing dolar AS seperti emas juga berpeluang mengalami tekanan di saat inflasi AS nantinya mengalami kenaikan.
"Namun untuk perdagangan sore ini, harga emas ditransaksikan menguat ke level USD2.773 per ons troy atau sekitar Rp1,45 juta per gram," ujarnya.
(Dhera Arizona)