Faktor eksternal menjadi motor tekanan pergerakan IHSG pasca data inflasi AS dan penjualan eceran China yang dibawah ekspektasi membuat ketidakpastian perihal masa depan pemangkasan stimulus the Fed.
Leader:
SMMA, BUKA, SLIS, BDMN, BMRI
Laggard:
BBCA, BBRI, ASII, ARTO, BBHI
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi menguat diperdagangan hari kamis setelah meredanya kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi yang di awal dengan lonjakan saham-saham energy hampir di seluruh dunia. S&P 500 membukukan lompatan terbesar sejak Agustus 2021.
Minyak menguat setelah laporan pemerintah AS menunjukkan penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan. Investor terus menilai prospek pembukaan kembali ekonomi di tengah wabah virus delta dan kenaikan biaya yang dipicu oleh harga komoditas yang lebih tinggi dan gangguan pasokan terkait pandemi.
PBB mengatakan ekonomi global diperkirakan akan mengalami pemulihan tercepat dalam hampir lima dekade tahun ini, tetapi memperingatkan tentang kesenjangan yang semakin dalam antara negara-negara maju dan berkembang. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi alami penguatan. (TYO)