IHSG Hari Ini Diprediksi Mixed, Aksi Profit Taking Bakal Uji Support Baru

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level psikologis 7.000 dan berpotensi bergerak beragam pada perdagangan hari ini, Jumat (16/5/2025).

Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto memprediksi, IHSG berpotensi bergerak mixed dengan support baru berada di level 7.000. Hal ini mengingat adanya potensi aksi profit taking menjelang akhir pekan yang juga berfungsi sebagai bagian dari pengujian level support tersebut.

Baca Juga:

Seharian di Zona Hijau, IHSG Ditutup Perkasa 60,28 Poin ke 7.040

"Memperhatikan faktor-faktor di atas, kami memproyeksikan hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 7.000–7.166," ujar William dalam analisisnya, Kamis (15/5/2025).

William menyimpulkan dari perdagangan hari sebelumnya bahwa keberhasilan menembus level 7.000 telah menciptakan support baru pada level ini. Ia menilai wajar jika terjadi pergerakan mixed sebagai bagian dari pengujian support baru tersebut.

Baca Juga:

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke Level 7.058

Menurutnya, kesempatan buy on weakness mungkin akan lebih sulit dilakukan saat IHSG berada di level 7.000.

Adapun investor asing tercatat melakukan net buy dengan nilai mencapai Rp1,65 triliun pada perdagangan kemarin. Saham-saham yang mencatatkan net buy terbesar yaitu BBRI, BMRI, ANTM, BBNI, dan BBCA (diurutkan dari yang terbesar).

Baca Juga:

IHSG Reli, Saham Bank Big Caps Paling Diburu Asing

Saham-saham yang menjadi laggards atau penahan kenaikan IHSG pada perdagangan sebelumnya yakni GOTO, ANTM, AMRT, BYAN, dan UNTR.

Sementara itu, saham-saham leaders atau pendorong utama kenaikan di antaranya BBRI, BMRI, TLKM, BBNI, dan PANI (sumber data statistik IDX).

Baca Juga:

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Melesat ke 7.000

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal:

AADI: Buy, support 7.150, resistance 7.675. Potensi penguatan lanjutan, trend following dengan candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

TOTL: Buy, support 725, resistance 830. Potensi penguatan lanjutan, trend following dengan candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.

UNTR: Sell on strength, support 21.100, resistance 22.000. Gagal dalam pengujian resistance pada 22.000, potensi melanjutkan pelemahan.

HRUM: Sell on strength, support 760, resistance 860. Pergerakan harga membentuk pola double top dengan neckline pada 760.

(Febrina Ratna Iskana)