sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Tertekan Sentimen Dalam Negeri, September Rawan Koreksi

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
01/09/2025 11:08 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada perdagangan Senin (1/9/2025).
IHSG Tertekan Sentimen Dalam Negeri, September Rawan Koreksi. (Foto: Freepik)
IHSG Tertekan Sentimen Dalam Negeri, September Rawan Koreksi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun signifikan pada perdagangan Senin (1/9/2025), mengawali September di zona merah seiring pelaku pasar merespons negatif aksi demonstrasi di sejumlah kota besar sepanjang pekan lalu.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.50 WIB, IHSG turun 1,51 persen ke 7.712. Di awal pembukaan pasar, indeks acuan tersebut sempat merosot ke 7.547,56.

Sebanyak 657 saham melemah, hanya 124 saham yang menguat, dan sisanya 175 saham stagnan.

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai laju IHSG berpotensi terkoreksi pada September ini. Menurut dia, pergerakan indeks bulan ini punya pola historis yang cukup jelas.

“IHSG 80 persen historical koreksi di bulan September,” ujar Michael, Senin (1/9/2025).

Ia menambahkan, potensi koreksi tersebut usai mengikuti lonjakan tajam sebelumnya. “Menyusul kenaikan luar biasa pada Juli dan Agustus (yang naik 15 persen), maka potensi koreksi IHSG menang besar, di luar dari tekanan kondisi yang terjadi di dalam negeri,” kata dia.

Secara teknikal, Michael juga menyoroti sinyal pelemahan yang mulai terbentuk. “IHSG membentuk double top di atas, dan ini merupakan tanda koreksi yang cukup besar,” tuturnya.

Founder WH Project, William Hartanto, juga melihat prospek IHSG masih cenderung melemah. Ia menilai pergerakan indeks menunjukkan pola yang patut diwaspadai.

“Masih outlook melemah, seperti topik kita sebelumnya. Saya mencurigai IHSG bakal bikin double top, setelah dua kali gagal bertahan di atas 8.000, dan ini sudah terkonfirmasi karena IHSG tembus di bawah 7.800,” kata William.

Meski membuka peluang adanya pantulan jangka pendek, ia menekankan pentingnya strategi yang lebih defensif.

“Mungkin masih ada potensi rebound, tapi kalau pola seperti double top sudah terkonfirmasi, ada baiknya mengamankan sebagian cash untuk buy on weakness selama tren IHSG masih menurun,” kata dia.

Aksi Demo Goyang Pasar

Sebelumnya, pasar saham Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah melemah signifikan, pada Jumat (29/8/2025) pekan lalu, seiring eskalasi aksi politik di Jakarta yang menggoyahkan kepercayaan investor.

Ketegangan meningkat sehari setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas ditabrak mobil polisi dalam bentrokan usai demonstrasi di depan gedung DPR. Aksi itu dipicu sejumlah isu, termasuk soal gaji anggota dewan.

IHSG sempat anjlok hingga 2,3 persen pada awal perdagangan Jumat—kejatuhan intraday terdalam sejak 23 Juni—sebelum menutup sesi dengan pelemahan 1,53 persen.

Meski demikian, indeks acuan sempat menorehkan rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis lalu.

Pada Kamis (28/8), IHSG ditutup di level 7.952,09, yang menjadi rekor tertinggi penutupan. Di hari itu, IHSG juga sempat menyentuh level 8.000 lagi, tepatnya 8.022,76, menandai rekor ATH baru secara intraday.

Sebagai catatan, IHSG pertama kali menembus level 8.000 pada 15 Agustus lalu, ketika menyentuh 8.017,07 di perdagangan intraday.

“Setelah reli kuat sejak April, aksi protes belakangan ini memberi alasan bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung,” ujar Manajer Portofolio Allspring Global Investments di Singapura, Gary Tan, dikutip Reuters.

Pernyataan Prabowo

Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan ketua umum partai politik dalam rangka menyikapi meningkatnya suhu politik di dalam negeri. Usai pertemuan, Prabowo membacakan pernyataan resmi dari pemerintah.

Bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025), Prabowo meminta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan damai hingga mencabut tunjangan bagi anggota legislatif. Dalam kesempatan tersebut hadir 8 ketua umum partai plus Ketua DPR, Puan Maharani dan Ketua MPR, Ahmad Muzani. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement