Dinar Fitra Maghiszha
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket hingga 2,06 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (6/10/2021). Indeks mendapatkan tambahan amunisi sebanyak 129,2 poin hingga beranjak ke level 6.417,323.
Melihat range pergerakan hari ini, IHSG sempat menyentuh level 6.441,504, yang notabene merupakan level tertingginya selama 6 bulan terakhir dan mendekati titik tertingginya selama setahun di 6.504,992.
Sejak perdagangan dibuka, indeks terpantau langsung tancap gas di atas level penutupan kemarin dan membawa 323 saham menguat. Disusul, 199 yang melemah dan 141 lainnya stagnan.
Adapun total transaksi hari ini mencapai Rp21,8 triliun dari 33,2 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
CEO dan Pendiri ARA Hunter, Hendra Martono, menyambut baik pergerakan IHSG hari ini dengan optimisme. Dia sempat khawatir adanya pelemahan di bulan September, justru meyakini indeks bakal melanjutkan penguatannya di sepanjang Oktober 2021.
"Kalau dilihat sepanjang 2021, yang saya khawatirkan itu bulan September, tapi ternyata menguat 2,22%, dan yang lebih luar biasa, Oktober baru beberapa hari, sudah 2,13%, ini keren banget," kata Hendra dalam 2nd Session Closing, Rabu (6/10/2021).
Hendra mencatat sektor perbankan tampil cemerlang pada perdagangan hari ini di tengah kabar baik penanganan Covid-19 di tanah air.
"Walaupun perbankan dari kondisi 1,5 tahun terakhir ini dihajar pandemi tapi ternyata masih oke, ini berita yang sangat bagus. Selain itu juga hari ini tidak ada kasus covid, nah ini juga hal yang luar biasa, ini kesempatan yang luar biasa bagi IHSG," tegasnya.
Dirinya memasang target terdekat IHSG bisa menyentuh level 6.600an dan target menengah ada di 6.800.
"Target selanjutnya ke 6.600an. Kalau kita memakai patokan di awal tahun, kalau saya optimis jangka menengah ada di 6.800," tandasnya.
Hendra merekomendasikan investor untuk mencermati sejumlah saham-saham perbankan seperti BBTN, BRIS, BBYB, dan BTPS. Kemudian energi seperti: SOCI, SGER, dan MEDC.
Untuk diketahui pada perdagangan hari ini, investor asing melakukan akumulasi pembelian bersih sebanyak Rp4,82 triliun, dengan rincian Rp3,42 triliun di pasar reguler, dan Rp1,40 triliun di pasar negosiasi-tunai.
Dari total transaksi, asing mengeksekusi dana sebanyak 31,4 persen, sementara investor domestik masih memegang kendali dengan 68,86 persen. Sejumlah bursa Asia dilaporkan juga berada di level variatif, seperti N225 (-1,05%) di 27.528,869, HSI (-0,57%) di 23.996,490, dan STI (0,47%) di 3.082. (TYO)
