sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Indeks Dolar Melemah, Investor Pantau Kesepakatan Brexit

Market news editor Fahmi Abidin
23/11/2018 13:00 WIB
Kurs dolar melemah karena investor percaya bahwa Inggris dan Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan sebelum Brexit berlaku.
Investor Pantau Kesepakatan Brexit, Indeks Dolar Melemah. (Foto: Shutterstock)
Investor Pantau Kesepakatan Brexit, Indeks Dolar Melemah. (Foto: Shutterstock)

IDXChannel – Pada akhir perdagangan Rabu (22/11), Indeks dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya. Kurs dolar melemah karena investor percaya bahwa Inggris dan Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan sebelum Brexit berlaku.

Dilansir Xinhua, Jumat (23/11/2018), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama turun 0,23% menjadi 96,4872 pada akhir perdagangan.

Sementara itu di akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,1405 dari USD1,1388 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2876 dari USD1,2780 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia jatuh ke USD0,7253 dari USD0,7264.

Dolar AS dibeli 112,95 yen Jepang, lebih rendah dari 113,07 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9943 franc Swiss dari 0,9944 franc Swiss, dan merosot menjadi 1,3195 dolar Kanada dari 1,3254 dolar Kanada.

Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa dia akan melakukan "segala yang mungkin untuk memberi warga Inggris kesepakatan Brexit.

Dalam pernyataannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat Inggris (House of Commons) seperti dilansir Okezone, May mengatakan bahwa rancangan kesepakatan yang disetujui Inggris dengan Uni Eropa, adalah baik untuk kedua pihak, mengakhiri gerakan bebas sekali dan untuk selamanya. Inggris setuju dengan Uni Eropa, yang baik untuk kedua belah pihak, mengakhiri gerakan bebas sekali dan untuk selamanya.

Inggris dan Uni Eropa pada prinsipnya setuju untuk teks yang menetapkan hubungan masa depan mereka sebelum pertemuan puncak pada akhir pekan ini, Mata uang euro dan pound melonjak menyusul berita tersebut, yang menempatkan dolar AS berada di bawah tekanan. (*)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement