Fahmi Abidin
IDXChannel – Rusia menjanjikan bantuan untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota baru Indonesia di Kalimantan Timur, namun Moscow lantas mempertanyakan dukungan pemerintah Indonesia tentang kelanjutan dari investasi proyek kereta api batu bara di Kalimantan Tengah.
“Pihak Rusia mempertanyakan hal yang masih tertunda dan ditanyakan Rusia yakni proyek Russian Railways dari Kalimantan Tengah, untuk kereta batu bara. Saya akan sampaikan itu ke menteri yang terkait masalah ini dan apa saja hal-hal yang terhambat,” kata Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita usai bertemu secara bilateral dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia Maksim Oreshkin di Bangkok, Thailand, pada Selasa (10/9).
Pertanyaan ini disampaikan oleh Rusia dalam pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers Meeting/AEM) ke-51. Pada pertemuan tersebut, Enggar juga mempertanyakan tentang kebijakan Rusia tentang kenaikan besaran pajak dari 10% menjadi 20% untuk minyak kelapa sawit (palm oil) Indonesia.
Menjawab pertanyaan Enggar, Oreshkin langsung mengklarifikasi bahwa kenaikan pajak tersebut bukanlah bentuk proteksi dari Rusia maupun hambatan yang mengganggu produk minyak sawit Indonesia. Ia pun berjanji akan “meninjau” kembali kebijakan tersebut.
“Dia bilang langkah itu bukan proteksi, dan dia akan berhitung dampaknya terhadap produk turunannya dari minyak kelapa sawit itu bagi konsumsi di Rusia,” imbuh Enggar.
