“Juga revitalisasi tangki Blok Arun dalam rangka pengembangan bisnis LNG hub dan pemanfaatan biometana, serta pembangunan infrastruktur gas bumi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” imbuh Ratih.
Adapun perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar USD132 juta, di mana sebesar 57% untuk usaha hilir, sementara sisanya dialokasikan untuk kebutuhan usaha di bidang hulu.
Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut di antaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui pipa gas Senipah-Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.
Menjelang akhir 2023, perseroan terus menempuh berbagai kebijakan strategis untuk menambah portofolio pelanggan baru guna mencapai target volume pengelolaan gas bumi.
Selanjutnya, pengelolaan biaya secara optimal juga dilakukan perseroan, tanpa mengurangi aspek keamanan dan keandalan kegiatan usaha.
(DES)