Shifa Nurhaliza
IDXChannel - Untung rugi investasi reksa dana sudah menjadi satu paket jika Anda sudah memahami strategi dan apa itu investasi. Investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk menentukan kondisi keuangan saat kita memsuki usia tua. Salah satu produk investasi terbaik dan paling banyak digunakan orang-orang Indonesia yaitu reksa dana karena diketahui memiliki return tinggi.
Reksa dana saat ini merupakan salah satu sarana investasi paling populer bagi sebagian besar investor, tetapi sebelum berinvestasi di salah satunya, penting untuk memahami kelebihan dan kerugian yang mereka tawarkan.
Beberapa keuntungan dari investasi reksa dana seperti manajemen portofolio yang canggih, reinvestasi dividen, pengurangan risiko, kenyamanan, dan harga yang wajar. Sedangkan, kerugian dari reksa dana ini seperti rasio biaya dan biaya penjualan yang tinggi, penyalahgunaan manajemen, inefisiensi pajak, dan eksekusi perdagangan yang buruk.
Keuntungan reksa dana sebagai pilihan investasi
Ada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap dimana mayoritas di obligasi, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Keuntungan reksa dana adalah sebagai berikut:
1. Investasi reksa dana ini menjadi solusi bagi investor untuk menempatkan dananya di pasar uang atu pasar modal atau keduanya sekaligus dalam satu pilihan.
2. Modal kecil dengan profit kompetitif dan bisa dikatakan tinggi.
3. Memiliki risiko investasi yang cenderung rendah.
4. Transaksi bisa dilakukan secara online dengan mudah.
5. Memudahkan dalam melakukan diversifikasi portofolio investasi.
Kekurangan reksa dana
Adapun beberapa kekurangan reksa dana, yaitu:
1. Membutuhkan waktu untuk pencairan dana reksa dana, tergantung dari pilihan reksa dananya dengan rentang waktu 2 hingga 7 hari.
2. Terdapat biaya dalam kepemilikan reksa dana atau expense ratio. Expense ratio merupakan indikator biaya pengelolaan reksa dana oleh manajer investasi yang dibebankan kepada investor.
3. Wanprestasi manajer investasi yang dimana manajer investasi tersebut gagal dalam mengembalikan dana plus keuntungannya kepada investor akibat pemilihan sekaligus pengelolaan efek yang tidak wajar.
4. Pembubaran reksa dana akibat ditemukannya pelanggaran berdasarkan pengamatan OJK hingga akhirnya gagal bayar ke investor.
Sekadar diketahui, terdapat empat jenis reksa dana konvensional, yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran yang memiliki potensi keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. (SNP)
