sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang Rilis Kinerja Kuartal I-2025, Saham GOTO Naik Hampir 5 Persen

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
29/04/2025 10:56 WIB
Saham emiten jasa ride hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menguat pada Selasa (29/4/2025).
Jelang Rilis Kinerja Kuartal I-2025, Saham GOTO Naik Hampir 5 Persen. (Foto: GoTo)
Jelang Rilis Kinerja Kuartal I-2025, Saham GOTO Naik Hampir 5 Persen. (Foto: GoTo)

Unit layanan on-demand juga mencatatkan profitabilitas tertinggi, dengan EBITDA sebesar Rp267 miliar. Margin meningkat didorong oleh layanan premium, pendapatan iklan yang melonjak 92 persen, serta promosi yang dibiayai merchant tumbuh 190 persen.

Seiring dengan performa tersebut, kabar terbaru menyebut sang rival Grab tengah menjajaki akuisisi GOTO dengan valuasi lebih dari USD7 miliar atau di atas Rp100 per saham. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan sekitar 25 persen dari harga pasar saat ini yang berada di kisaran Rp80 per saham.

Jika terwujud, demikian kata KB Valbury, valuasi tersebut menempatkan GOTO di level 6,1 kali EV/Sales dan 68,3 kali EV/EBITDA proyeksi 2025, lebih tinggi dibanding estimasi konsensus dan para pesaingnya. Hal ini menunjukkan bahwa Grab mungkin memprioritaskan sinergi jangka panjang dan integrasi ekosistem digital.

Merger antara GOTO dan Grab dapat menciptakan pemain dominan di sektor layanan on-demand Asia Tenggara, dengan pangsa pasar mencapai 60 hingga 70 persen. Namun, potensi penggabungan ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan perhatian otoritas persaingan usaha. Di sisi lain, kabar rencana kolaborasi antara ByteDance dan Traveloka juga dinilai berpotensi memperluas jangkauan GoPay di segmen perjalanan, memperkuat posisinya dalam ekonomi digital Indonesia.

KB Valbury Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga Rp110 per saham, menyiratkan potensi kenaikan sebesar 37,5 persen. Proyeksi ini memperhitungkan pertumbuhan GTV fintech sekitar 10 hingga 15 persen secara CAGR pada periode 2025 hingga 2027, meskipun tingkat monetisasi (take rate) masih rendah sekitar 1 persen, jauh di bawah layanan on-demand yang mencapai 18 persen.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement